19
merokok membunuhku?

Beberapa waktu ini makin kita lihat gencarnya penolakan rokok, dan kegiatan yang berbau anti tembakau. Mulai dari fatwa ulama, poster poster propaganda seperti merokok membunuhmu sampai foto foto mengerikan yang akan segera ditempel di bungkus bungkus rokok. Setahu saya hal ini diawali oleh WHO yang menyatakan bahwa rokok mengganggu kesehatan, bahwa rokok dapat memicu kangker paru paru. Saya tertarik dengan propaganda ini, ada apakah? Siapakah yang mendalangi? Mengapa? Apakah tujuannya? Pesan apakah yang akan dibawa? Dan banyak pertanyaan lain.

Kalau kita mengikuti fluktuasi perekonomian di Indonesia, WHO memiliki peran yang sangat besar. Seperti yang kita tahu dulunya indonesia adalah produsen minyak kopra, minyak mandar terbesar di dunia. Banyak kita temui di warung warung minyak ini kala itu (jaman saya SD tahun 1990-2000an). Dan dalam hitungan tahun dengan isu yang disebar oleh WHO tentang minyak kita yang membikin orang berpotensi untuk gendut, industri minyak kopra dan minyak mandarpun gulung tikar. Diganti dengan minyak minyak baru yang sejatinya berawal sama dari kopra dan dari mandar Indonesia yang telah diolah oleh antek antek kapitalis menjadi minyak yang kata WHO lebih sehat. Dan hasilnya kita jadi importir minyak siap saji yang harganya lebih mahal dengan bungkus yang lebih bersih dan rapi sesuai brand nya yang “sehat” dan “bisa langsung diminum”.

WHO melalui anaknya yang dititipkan di Indonesia yakni BPOM juga membatasi usaha kecil dan menengah. Dengan isu isu kesehatan jajanan yang sudah beredar puluhan tahun di Indonesia tiba tiba menghilang, entah karena memang tidak sehat atau karena tidak mampu membayar uji lab untuk mendapatkan label sehat. Digantikan dengan makanan makanan multi nasional yang tentunya dengan dana yang melimpah dengan mudahnya mendapatkan label sehat maupun label halal dari MUI. Dan akhir2 ini dengan modus yang sama, isu yang sama yakni kesehatan WHO datang untuk menyokong gerakan anti kretek, tuluskah tujuan mereka? Benarkah mereka anti kretek hanya untuk kesehatan atau ada tujuan lain? Kalau ada tujuan lain tujuan apakah yang ingin mereka capai?

Kalo menurut saya tujuannya sama, tujuan mereka adalah memporakporandakan perekonomian negara tropis, menghancurkan perekonomian Indonesia. Awalnya WHO menjelaskan ke madhoroatn dari rokok dengan isu kesehatannya, yang paling dibidik adalah rokok kretek dengan kadar nikotinnya yang lebih tinggi dibanding dengan rokok rokok putih. Hal ini berimbas langsung dengan pembatasan rokok kretek di negara negara barat seperti Amerika misalnya. Padahal kita tahu bahwa rokok kretek adalah khas Indonesia, produk Indonesia. Dan dengan bebasnya rokok rokok putih merajai pasar barat menggeser rokok kretek yang mulai susah ditemui di pasar karena susahnya perizinan dan mahalnya harga ( dengan kadar nikotinnya harga pajak dinaikan). Seperti yang kita tahu bahwa produsen rokok rokok putih adalah barat.

Setelah berhasil di barat pengaruh WHO mulai masuk ke Indonesia, untuk memperlancar aksinya WHO bekerjasama dengan kementrian kesehatan untuk mengajukan RUU tembakau, RUU yang hangat diperbincangkat sejak tahun 2010 ini akan membatasi rokok kretek dengan standar nikotin dan standar bahannya. Yang menarik adalah standar yang dibikin adalah standar rokok putih yang sudah jelas jika RUU ini sah maka rokok kretek akan gulung tikar. Selain itu banyak isu yang berkembang bahwa antek antek anti rokok kretek ini juga sudah berhasil membeli fatwa dari ormas yang lumayan besar di Indonesia, dengan fatwanya yang meng haramkan rokok dengan batasan batasan tertentu. Keberhasilan lain dari antek antek ini adalah dengan menambahkan pesan pesan yang menakutkan dari mulai tulisan dan gambar yang bertujuan memperkuat mitos bahwa rokok tidak sehat dan bahwa rokok membunuhmu.

Belakangan ini kita dengar pabrik sampoerna menutup dua pabriknya di lumajang vulan mei kemarin, dan memulangkan (PHK) sekitar 5000 pekerja buruh buruh SKT (sigaret Kretek Tangan) dan menggantinya dengan SKM (sigaret kretek Mesin) yang lebih murah biaya karena dan dapat meningkatkan produktifitas rokok karena dikerjakan dengan mesin. Tahukah kawan bahwa kebijakan itu diambil setelah pergantian pemilik sampoerna, ya sampoerna telah dibeli oleh philip moris (pemilik rokok marlboro). Mereka tidak hendak memberantas rokok, namun hendak menguasai industri ini, dengan menghancurkan pabrik pabrik kretek yang ada di Indonesia. Dan banyak rumor pula mengatakan bahwa isu ini turut disponsori oleh perusahaan perusaan farmasi yang siap mengelola nikotin sebagai pengganti rokok dan sebagai alat untuk orang bisa berhenti merokok.

Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Dr Gretha Zahar dan Prof Dr Sutiman di laboratorium biologinya di Universitas Brawijaya Malang menunjukan hasil yang sangat menggemparkan, bahwa ternyata cengkeh yang ada pada rokok kretek menyehatkan paru paru dan mengurangi resiko kangker, silahkan kawan cari di google dengan keyword “devine kretek”. Karena memang dalam sejarahnya rokok kretek tidak sengaja ditemukan oleh seorang petani yang sedang merasakan sesak di dadanya, dan setelah mengoleskan minyak cengkeh di dadanya dia merasa lebih baik, dihari hari berikutnya dia mengganti mengoleskannya ke rokok yang dihisapnya, lambat laun sesak yang ada di dadanya pun hilang. Sekarang masih percayakah kawan dengan mitos bahwa rokok itu tidak sehat? Kalau dikonsumsi secara berlebihan saya pun juga sepakat, seperti halnya nasi yang jika kita berlebihan mengkonsumsinya akan memicu diabetes yang lebih bahaya dari pada efek rokok.

Seharusnya kita perlu berterimakasih kepada VOC yang telah membawa dan memperkenalkan tembakau dengan politik tanam beserta politik dagangnya di Indonesia. Kita juga perlu berterimakasih kepada seorang petani jawa yang tidak sengaja menemukan kretek (dengan tambahan bahan cengkeh) yang sekarang menjadi ciri khas dari rokok Indonesia. Kenapa kita perlu berterimakasih, karena dari 61 juta penghisap rokok aktif di Indonesia, dan dari 300an milyar batang rokok yang terbakar setiap tahunnya Indonesia mendapatkan sumbangan dari cukai tembakau sekitar 100 triliyun Rupiah tiap tahunnya.Tak sedikit pula tenaga kerja yang diserap di mata rantai stake hlder tembakau dan kretek, data terahir menyebutkan sekitar 30 juta orang yang penghasilannya bergantung dengan rokok, mulai dari buruh pabrik rokok, distributor, pedagang rokok di pinggir2 jalan hingga pedagang asongan. Dan hanya industri rokok yang mampu membikin liga liga di hampir semua cabang olah raga di negeri ini, beasiswa pendidikan dari industri ini pun juga tidak sedikit dan merata di seluruh indonesia.

Banyak yang menyayangkan pilihan saya untuk merokok, saya yang dulunya bukan seorang perokok bahkan termasuk yang menolak rokok sekarang menjadi seorang perokok. Bisa dibilang tulisan diatas adalah alasan ideologis saya kenapa saya memutuskan untuk merokok.

Post a Comment

  1. Emang sesuatu ada dampak positif dan negataifnya. dan harus mengambil resiko :)

    ReplyDelete
  2. kalo gue sih ngerokok ya ngerokok aja. tenang. santai. itu gaya hidup dan itu punya resiko. lah orang yang gak ngerokok aja bisa mati, harusnya sih jangan jadiin rokok sebagai kambing hitam. menurut gue.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahahaha
      bener2 semua punya resiko tapi maaf yaa aku cuman lagi ga nyaman aja ama propaganda anti rokok yang marak belakangan ini hehe

      Delete
  3. Gue mau nanggepin komentarnya Georgina, semua orang memang bakalan mati. Merokok atau pun tidak.

    Tapi kalau merokok itu kan udah jelas, merusak organ dalam tubuh.
    Emang mau mati cepet? :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo berlebihan nasipun juga berpotensi bikin kita cepet mati bro
      bahkan lebih mematikan dr pd rokok
      jadi kalo cuman sehahri sebungkus masih aman

      Delete
  4. No comment lah soal rokok.
    Yang jelas, aku bukan perokok :)

    ReplyDelete
  5. rokok lagi -_-. gue juga ngerokok sih, dan menurut gue itu hak gue. ya gak? oh nggak ya, yaudah...

    ReplyDelete
  6. silakan merokok sih bro. asapnya jangan diarahin ke orang sekitar ya. tau tempat kalau mau merokok

    ReplyDelete
  7. Lebih kasihan sama perokok pasif kek gue. :'D

    ReplyDelete
    Replies
    1. kenapa kasihan?
      bahaya perokok pasif itu juga cuma mitos kok

      Delete
  8. baru baca yang seperti ini.. membuka wawasan.. menarik.

    ReplyDelete
  9. Cerdas pak hari...
    Bayangkan jika industri rokok d tutup maka 25% pajak negara hilang dan parahnya lagi banyak sdm yg akan kehilangan pekerjaan..dan itu adalah masalh utama negara berkembang macam negara kita nihh

    ReplyDelete

 
Top