merokok membunuhku? |
Beberapa waktu ini makin kita lihat gencarnya penolakan rokok, dan kegiatan yang berbau anti tembakau. Mulai dari fatwa ulama, poster poster propaganda seperti merokok membunuhmu sampai foto foto mengerikan yang akan segera ditempel di bungkus bungkus rokok. Setahu saya hal ini diawali oleh WHO yang menyatakan bahwa rokok mengganggu kesehatan, bahwa rokok dapat memicu kangker paru paru. Saya tertarik dengan propaganda ini, ada apakah? Siapakah yang mendalangi? Mengapa? Apakah tujuannya? Pesan apakah yang akan dibawa? Dan banyak pertanyaan lain.
Kalau
kita mengikuti fluktuasi perekonomian di Indonesia, WHO memiliki peran yang
sangat besar. Seperti yang kita tahu dulunya indonesia adalah produsen minyak
kopra, minyak mandar terbesar di dunia. Banyak kita temui di warung warung
minyak ini kala itu (jaman saya SD tahun 1990-2000an). Dan dalam hitungan tahun
dengan isu yang disebar oleh WHO tentang minyak kita yang membikin orang
berpotensi untuk gendut, industri minyak kopra dan minyak mandarpun gulung
tikar. Diganti dengan minyak minyak baru yang sejatinya berawal sama dari kopra
dan dari mandar Indonesia yang telah diolah oleh antek antek kapitalis menjadi
minyak yang kata WHO lebih sehat. Dan hasilnya kita jadi importir minyak siap
saji yang harganya lebih mahal dengan bungkus yang lebih bersih dan rapi sesuai
brand nya yang “sehat” dan “bisa langsung diminum”.
WHO
melalui anaknya yang dititipkan di Indonesia yakni BPOM juga membatasi usaha
kecil dan menengah. Dengan isu isu kesehatan jajanan yang sudah beredar puluhan
tahun di Indonesia tiba tiba menghilang, entah karena memang tidak sehat atau
karena tidak mampu membayar uji lab untuk mendapatkan label sehat. Digantikan
dengan makanan makanan multi nasional yang tentunya dengan dana yang melimpah
dengan mudahnya mendapatkan label sehat maupun label halal dari MUI. Dan akhir2
ini dengan modus yang sama, isu yang sama yakni kesehatan WHO datang untuk
menyokong gerakan anti kretek, tuluskah tujuan mereka? Benarkah mereka anti
kretek hanya untuk kesehatan atau ada tujuan lain? Kalau ada tujuan lain tujuan
apakah yang ingin mereka capai?
Kalo
menurut saya tujuannya sama, tujuan mereka adalah memporakporandakan
perekonomian negara tropis, menghancurkan perekonomian Indonesia. Awalnya WHO menjelaskan
ke madhoroatn dari rokok dengan isu kesehatannya, yang paling dibidik adalah
rokok kretek dengan kadar nikotinnya yang lebih tinggi dibanding dengan rokok
rokok putih. Hal ini berimbas langsung dengan pembatasan rokok kretek di negara
negara barat seperti Amerika misalnya. Padahal kita tahu bahwa rokok kretek
adalah khas Indonesia, produk Indonesia. Dan dengan bebasnya rokok rokok putih
merajai pasar barat menggeser rokok kretek yang mulai susah ditemui di pasar
karena susahnya perizinan dan mahalnya harga ( dengan kadar nikotinnya harga
pajak dinaikan). Seperti yang kita tahu bahwa produsen rokok rokok putih adalah
barat.
Setelah
berhasil di barat pengaruh WHO mulai masuk ke Indonesia, untuk memperlancar
aksinya WHO bekerjasama dengan kementrian kesehatan untuk mengajukan RUU
tembakau, RUU yang hangat diperbincangkat sejak tahun 2010 ini akan membatasi
rokok kretek dengan standar nikotin dan standar bahannya. Yang menarik adalah
standar yang dibikin adalah standar rokok putih yang sudah jelas jika RUU ini
sah maka rokok kretek akan gulung tikar. Selain itu banyak isu yang berkembang
bahwa antek antek anti rokok kretek ini juga sudah berhasil membeli fatwa dari
ormas yang lumayan besar di Indonesia, dengan fatwanya yang meng haramkan rokok
dengan batasan batasan tertentu. Keberhasilan lain dari antek antek ini adalah
dengan menambahkan pesan pesan yang menakutkan dari mulai tulisan dan gambar
yang bertujuan memperkuat mitos bahwa rokok tidak sehat dan bahwa rokok
membunuhmu.
Belakangan
ini kita dengar pabrik sampoerna menutup dua pabriknya di lumajang vulan mei
kemarin, dan memulangkan (PHK) sekitar 5000 pekerja buruh buruh SKT (sigaret
Kretek Tangan) dan menggantinya dengan SKM (sigaret kretek Mesin) yang lebih
murah biaya karena dan dapat meningkatkan produktifitas rokok karena dikerjakan
dengan mesin. Tahukah kawan bahwa kebijakan itu diambil setelah pergantian
pemilik sampoerna, ya sampoerna telah dibeli oleh philip moris (pemilik rokok
marlboro). Mereka tidak hendak memberantas rokok, namun hendak menguasai
industri ini, dengan menghancurkan pabrik pabrik kretek yang ada di Indonesia. Dan
banyak rumor pula mengatakan bahwa isu ini turut disponsori oleh perusahaan
perusaan farmasi yang siap mengelola nikotin sebagai pengganti rokok dan
sebagai alat untuk orang bisa berhenti merokok.
Penelitian
terbaru yang dilakukan oleh Dr Gretha Zahar dan Prof Dr Sutiman di laboratorium
biologinya di Universitas Brawijaya Malang menunjukan hasil yang sangat
menggemparkan, bahwa ternyata cengkeh yang ada pada rokok kretek menyehatkan
paru paru dan mengurangi resiko kangker, silahkan kawan cari di google dengan
keyword “devine kretek”. Karena memang dalam sejarahnya rokok kretek tidak
sengaja ditemukan oleh seorang petani yang sedang merasakan sesak di dadanya,
dan setelah mengoleskan minyak cengkeh di dadanya dia merasa lebih baik, dihari
hari berikutnya dia mengganti mengoleskannya ke rokok yang dihisapnya, lambat
laun sesak yang ada di dadanya pun hilang. Sekarang masih percayakah kawan dengan
mitos bahwa rokok itu tidak sehat? Kalau dikonsumsi secara berlebihan saya pun
juga sepakat, seperti halnya nasi yang jika kita berlebihan mengkonsumsinya
akan memicu diabetes yang lebih bahaya dari pada efek rokok.
Seharusnya
kita perlu berterimakasih kepada VOC yang telah membawa dan memperkenalkan
tembakau dengan politik tanam beserta politik dagangnya di Indonesia. Kita juga
perlu berterimakasih kepada seorang petani jawa yang tidak sengaja menemukan
kretek (dengan tambahan bahan cengkeh) yang sekarang menjadi ciri khas dari
rokok Indonesia. Kenapa kita perlu berterimakasih, karena dari 61 juta
penghisap rokok aktif di Indonesia, dan dari 300an milyar batang rokok yang
terbakar setiap tahunnya Indonesia mendapatkan sumbangan dari cukai tembakau
sekitar 100 triliyun Rupiah tiap tahunnya.Tak sedikit pula tenaga kerja yang
diserap di mata rantai stake hlder tembakau dan kretek, data terahir
menyebutkan sekitar 30 juta orang yang penghasilannya bergantung dengan rokok,
mulai dari buruh pabrik rokok, distributor, pedagang rokok di pinggir2 jalan
hingga pedagang asongan. Dan hanya industri rokok yang mampu membikin liga liga
di hampir semua cabang olah raga di negeri ini, beasiswa pendidikan dari
industri ini pun juga tidak sedikit dan merata di seluruh indonesia.
Banyak
yang menyayangkan pilihan saya untuk merokok, saya yang dulunya bukan seorang
perokok bahkan termasuk yang menolak rokok sekarang menjadi seorang perokok. Bisa
dibilang tulisan diatas adalah alasan ideologis saya kenapa saya memutuskan
untuk merokok.
Emang sesuatu ada dampak positif dan negataifnya. dan harus mengambil resiko :)
ReplyDeleteyap
Deleteada konsekuensi dibalik smua pilihan ^^
kalo gue sih ngerokok ya ngerokok aja. tenang. santai. itu gaya hidup dan itu punya resiko. lah orang yang gak ngerokok aja bisa mati, harusnya sih jangan jadiin rokok sebagai kambing hitam. menurut gue.
ReplyDeletehahahaha
Deletebener2 semua punya resiko tapi maaf yaa aku cuman lagi ga nyaman aja ama propaganda anti rokok yang marak belakangan ini hehe
Gue mau nanggepin komentarnya Georgina, semua orang memang bakalan mati. Merokok atau pun tidak.
ReplyDeleteTapi kalau merokok itu kan udah jelas, merusak organ dalam tubuh.
Emang mau mati cepet? :)
kalo berlebihan nasipun juga berpotensi bikin kita cepet mati bro
Deletebahkan lebih mematikan dr pd rokok
jadi kalo cuman sehahri sebungkus masih aman
No comment lah soal rokok.
ReplyDeleteYang jelas, aku bukan perokok :)
ini apa kalo ga komen hahahaa
Deleterokok lagi -_-. gue juga ngerokok sih, dan menurut gue itu hak gue. ya gak? oh nggak ya, yaudah...
ReplyDeletehahahaha
Deleteyap biar tubuh kita yang nentuin
silakan merokok sih bro. asapnya jangan diarahin ke orang sekitar ya. tau tempat kalau mau merokok
ReplyDeletega lah
Deleteaku diajari etika kok bro
Lebih kasihan sama perokok pasif kek gue. :'D
ReplyDeletekenapa kasihan?
Deletebahaya perokok pasif itu juga cuma mitos kok
baru baca yang seperti ini.. membuka wawasan.. menarik.
ReplyDeletemari kita kritis hehehe
DeleteCerdas pak hari...
ReplyDeleteBayangkan jika industri rokok d tutup maka 25% pajak negara hilang dan parahnya lagi banyak sdm yg akan kehilangan pekerjaan..dan itu adalah masalh utama negara berkembang macam negara kita nihh
Melu ngomen ah.. ngebak" i
ReplyDeleteHeheh
ReplyDelete